Jumat, 08 Desember 2017

AL WALA' WAL BARA'

AL WALA' WAL BARA'





PENGERTIAN

Al wala'
1. Definisi menurut bahasa
Al wala dalam bahasa arab memiliki beberapa arti antara lain1; Mencintai, Menolong, Mengikuti, dan Mendekat.
Sedangkan kata muwaalah adalah lawan dari kata mu'aadah yang berarti permusuhan. Dan kata wali adalah lawan kata
al 'aduw yang berarti musuh. 
2. Definisi menurut syariat islam
Menolong, mencintai, memuliakan, menghormati, dan kesamaan dengan orang orang yang dicintai baik secara dhahir maupun batin.2

Al bara 
1. Definisi menurut bahasa
Al bara' dalam bahasa arab memiliki beberapa arti antara lain; menjauhi, membersihkan diri, melepaskan diri, dan memusuhi.

2. Definisi menurut syariat islam 
Menjauhi, membebaskan diri, dan memusuhi setelah memberkan peringatan.3

3. Tabiat bara'ah antara wali Allah dan wali syaithan.4
a. Permusuhan ini dideklarasikan oleh Iblis ketika Allah memerintahkannya untuk bersujud kepada Adam, tetapi ia enggan melakukannya. Allah berfiman:

(وَإِذْ قَالَ رَبّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُواْ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدّسُ لَكَ قَالَ إِنّيَ أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ) سورة: البقرة - الأية: 30
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata:  "Mengapa Engkau hendak menjadikan  khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan  menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
b. Permusuhan ini akan kekal sampai hari kiamat.
Ini merupakan permintaan dan janji iblis kepada allah yang akan menggoda adam sampai hari kiamat, kisah ini dimuat dalam Al Quran, berikut kisahnya:
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلاَّ تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَاْ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ{} قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ{} قَالَ أَنظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ{} قَالَ إِنَّكَ مِنَ المُنظَرِينَ{} قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ{} ثُمَّ لآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ{} قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْؤُوماً مَّدْحُوراً لَّمَن تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأَمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنكُمْ أَجْمَعِين
"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" (menjawab Iblis) "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (Allah berfirman:) "Turunlah kamu dari surga itu; Karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". (Iblis menjawab:) "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". (Allah berfirman:) "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (Iblis menjawab:) "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Allah berfirman:) "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".5

4. Sebab-sebab bara'ah syaithan terhadap manusia (wali Allah).6
a. Kesombongan, wali syetan senantiasa bersikap takabur menghadapi kebenaran rasul dan risalah. Allah berkalam:

(وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىَ الْكِتَابَ وَقَفّيْنَا مِن بَعْدِهِ بِالرّسُلِ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيّنَاتِ وَأَيّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلّمَا جَآءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لاَ تَهْوَىَ أَنْفُسُكُمْ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقاً كَذّبْتُمْ وَفَرِيقاً تَقْتُلُونَ) [سورة: البقرة - الأية: 87]
"Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus]. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?"

(إِنّ الّذِينَ يُجَادِلُونَ فِيَ آيَاتِ اللّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ إِن فِي صُدُورِهِمْ إِلاّ كِبْرٌ مّـا هُم بِبَالِغِيهِ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ إِنّـهُ هُوَ السّمِيعُ الْبَصِيرُ) [سورة: غافر - الأية: 56]
"Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

(وَإِذَا تُتْلَىَ عَلَيْهِ آيَاتُنَا وَلّىَ مُسْتَكْبِراً كَأَن لّمْ يَسْمَعْهَا كَأَنّ فِيَ أُذُنَيْهِ وَقْراً فَبَشّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ) سورة: لقمان - الأية: 7
"Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan- akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih."

b. Lebih senang kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, serta tenggelam dalam nafsu dan kesenangan. Allah berfirman:
       
(ذَلِكَ بِأَنّهُمُ اسْتَحَبّواْ الْحَيَاةَ الْدّنْيَا عَلَىَ الاَخِرَةِ وَأَنّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ) سورة: النحل - الأية: 107
"Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir."

(الّذِينَ يَسْتَحِبّونَ الْحَيَاةَ الدّنْيَا عَلَى الاَخِرَةِ وَيَصُدّونَ عَن سَبِيلِ اللّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجاً أُوْلَـَئِكَ فِي ضَلاَلٍ بَعِيدٍ) [سورة: إبراهيم - الأية: 3]
"(yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh."

(وَدّواْ لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُواْ فَتَكُونُونَ سَوَآءً فَلاَ تَتّخِذُواْ مِنْهُمْ أَوْلِيَآءَ حَتّىَ يُهَاجِرُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَإِنْ تَوَلّوْاْ فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ وَجَدتّمُوهُمْ وَلاَ تَتّخِذُواْ مِنْهُمْ وَلِيّاً وَلاَ نَصِيراً) [سورة: النساء - الأية: 89]
"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,"

c. Iri dan dengki
   
(وَدّ كَثِيرٌ مّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدّونَكُم مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفّاراً حَسَداً مّنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مّن بَعْدِ مَا تَبَيّنَ لَهُمُ الْحَقّ فَاعْفُواْ وَاصْفَحُواْ حَتّىَ يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ إِنّ اللّهَ عَلَىَ كُلّ شَيْءٍ قَدِيرٌ) سورة: البقرة - الأية: 109
"Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

d. Merampas wala'(ingin semua orang berwala kepadanya). 
Perbuatan seperti ini biasa dilakukan oleh para pemimpin dan thagut yang suka memperbudak manusia. Maka ketika ada yang menyeru untuk beribadah (berwala) kepada allah, mereka akan memeranginya. Hal ini bukan karena mereka tidak tau kebaikan akan tetapi mereka memang menghendaki kesesatan. 

(وَأَمّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبّواْ الْعَمَىَ عَلَى الْهُدَىَ فَأَخَذَتْهُمْ صَاعِقَةُ الْعَذَابِ الْهُونِ بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ) سورة: فصلت - الأية: 17
"Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan."

(وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعاً ثُمّ نَقُولُ لِلّذِينَ أَشْرَكُواْ أَيْنَ شُرَكَآؤُكُمُ الّذِينَ كُنتُمْ تَزْعُمُونَ) [سورة: الأنعام - الأية: 22]
"Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) Kami?".

5. Tingkatan permusuhan syaithan terhadap manusia.7
Kebencian Iblis terhadap manusia terbukti dengan janji iblis akan menyesatkan manusia dari jalan Allah. Dibawah ini adalah beberapa tingkatan dosa yang diserukan Iblis kepada manusia.
1) Mengajak kepada kufur, syrik, dan  memusuhi allah dan rasulnya.
2) Mengajak kepada bid'ah.
3) Mengajak kepada dosa-dosa besar.
4) Mengajak kepada dosa-dosa kecil.
5) Menyibukan manusia dengan hal hal yang mubah.
6) Menyibukan manusia dengan hal hal yang berlebihan dari batasan yang sebenarnya sudah utama, sehingga keutamaan itu justru hilang.

KEDUDUKAN AL WALA' WAL BARA' DALAM SYARIAT ISLAM 

Al Wala' wal bara' memiliki kedudukan yang sangat penting dalam syariat islam. Berikut penjelasannya:
1. Al Wala' wal bara' merupakan bagian penting dari ugkapan syahadat, yaitu ungkapan "Lailaha" berarti bara dari seluruh sesembahan selain Allah. Dan ungkapan "Illallah" merupakan pengikraran berwala kepada Allah dan siapa saja yang Allah cintai. 

2. Al Wala' wal bara' merupakan ikatan iman yang paling kuat. 
أوثق عرى الاسلام الموالاة في الله والمعاذات في الله والحب في الله والبغض في الله8 
3. Al Wala' wal bara' merupakan sebab utama bagi hati untuk merasakan manisnya iman.
وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله9
4. Pahala yang sangat besar bagi orang yang mencintai dan membenci sesuatu karena Allah.
سبعة يظلهم الله يوم لا ظل إلا ظله ومنهم: ....رجلان تحاب في الله واجتماعا عليه وتفرق عليه10... 
5. Dengan merealisasikan wala' wal bara' maka seorang hamba akan mandapatkan wala' dari Allah. Rasulullah bersabda:
من أحب في الله وأبغض في الله ووالى في الله وعادى في الله فإنما تنال ولاية الله بذالك ولن يجد عبد طعم الإيمان وإن كثرت صلاته وصومه حتى يكون كذلك وقد صارت عامة مؤاخاة الناس على أمر  الدنيا وذلك لا يجذي على أهله شيئا11............                                  
6. Al wala' wal bara merupakan sendi untuk tegaknya masyarakat muslim. Rasulullah saw bersada: 
لا يؤمن احدكم حتى يحب لاخيه ما يحب لنفسه12
“Tidak sempurna iman salah seorang diantara kalian sampai ia mencintai saudaranya (seiman) seperti ia mencinti dirinya sendiri”Termasuk dari kesempurnaan iman. 
من احب لله وابغض لله واعطى لله ومنع لله فقد استعمل الايمان13
7.  Orang yang tidak berwala kepada Allah dan bara'ah dari musuh-musuhNya maka telah kafir.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                HUKUM AL WALA' WAL BARA' 
Hukum al wala' wal bara' dalam syariat islam adalah wajib hal ini berdasarkan dalil-dalil dibawah ini:
1. Dalil dari Al Quran 
(لاّ يَتّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللّهِ فِي شَيْءٍ إِلاّ أَن تَتّقُواْ مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذّرْكُمُ اللّهُ نَفْسَهُ وَإِلَىَ اللّهِ الْمَصِيرُ) [سورة: آل عمران - الأية: 28]
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu)."

(يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوَاْ إِن تُطِيعُواْ الّذِينَ كَفَرُواْ يَرُدّوكُمْ عَلَىَ أَعْقَابِكُمْ فَتَنقَلِبُواْ خَاسِرِينَ) [سورة: آل عمران - الأية: 149]
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi.'

(يَـَأَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنّصَارَىَ أَوْلِيَآءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلّهُمْ مّنكُمْ فَإِنّهُ مِنْهُمْ إِنّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظّالِمِينَ) [سورة: المائدة - الأية: 51]
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."

(لاّ تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الاَخِرِ يُوَآدّونَ مَنْ حَآدّ اللّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوَاْ آبَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلَـَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإِيمَانَ وَأَيّدَهُمْ بِرُوحٍ مّنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ أُوْلَـَئِكَ حِزْبُ اللّهِ أَلاَ إِنّ حِزْبَ اللّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ) [سورة: المجادلة - الأية: 22]
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan  yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."

2. Dalil dari Al Hadits 
- من جامع المشرك وسكن معه فإنه مثله14                     
- من أحب في الله وأبغض في الله ووالى في الله وعادى في الله فإنما تنال ولاية الله بذالك ولن يجد عبد طعم الإيمان وإن كثرت صلاته وصومه حتى يكون كذلك وقد صارت عامة مؤاخاة الناس على أمر  الدنيا وذلك لا يجذي على أهله شيئا15            

PEMBAGIAN MANUSIA BERDASARKAN AL WALA' DAN BARA'
Manusia menurut sudut pandang al wala' wal bara' terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:16

1. Orang yang berhak mendapatkan wala' secara mutlak (utuh).
Yaitu orang-orang mukmin yang beriman kepada Allah dan Rasulnya, kemudian ia melaksanakan seluruh kewajibannya selaku hamba Allah dan meninggalkan seluruh laranganNya dengan ikhlas karena Allah.

(إِنّمَا وَلِيّكُمُ اللّهُ وَرَسُولُهُ وَالّذِينَ آمَنُواْ الّذِينَ يُقِيمُونَ الصّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ) [سورة: المائدة - الأية: 55]
"Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)."

(وَمَن يَتَوَلّ اللّهَ وَرَسُولَهُ وَالّذِينَ آمَنُواْ فَإِنّ حِزْبَ اللّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ) [سورة: المائدة - الأية: 56]
"Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah[423] itulah yang pasti menang."

2. Orang yang berhak mendapatkan wala' disatu sisi dan mendapatkan bara' disisi yang lain. 
Yaitu seorang muslim yang melalaikan sebagian kewajibannya dan melakukan sebagian perbuatan yang diharamkan Allah, namun tidak mengeluarkannya dari dien ini.
Hal ini didasarkan pada riwayat yang disampaikan Umar bin Khattab, bahwasanya ada seorang pada zaman Nabi saw yang bernama Abdullah, yang diberi laqob "himar" dan ia sering membuat Rasulullah tertawa. Ia pernah didera dengan sebab minum khamer. Kemudian pada suatu hari ia dibawa kembali di hadapan Rasulullah, dengan sebab minum khamer, lalu beliau memerintahkan untuk didera. Lalu ada seseorang yang berkata: "Allah melaknatnya betapa sering ia dibawa menghadap Rasulullah" (untuk didera). Maka Rasulullah bersabda: 
"لا تلعنوه فوالله ما علمت أنه يحب الله ورسوله"

3. Orang yang berhak mendapatkan bara' secara mutlak (utuh).
Yaitu orang musyrik dan kafir baik dari kalangan Yahudi, Nasrani, Majusi dan lainnya.

(يَأَيّهَا النّبِيّ جَاهِدِ الْكُفّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ) [سورة: التحريم - الأية: 9]
"Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali."

(لاّ تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الاَخِرِ يُوَآدّونَ مَنْ حَآدّ اللّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوَاْ آبَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلَـَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإِيمَانَ وَأَيّدَهُمْ بِرُوحٍ مّنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ أُوْلَـَئِكَ حِزْبُ اللّهِ أَلاَ إِنّ حِزْبَ اللّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ) [سورة: المجادلة - الأية: 22]
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."

HAK-HAK (TUNTUTAN) AL WALA' DAN BARA' 
Hak-hak wala' terhadap orang mukmin sejati.
Wala dan bara' dapat terealisasi dengan melaksanakan hak-haknya. Yang akan kami jelaskan dibawah ini. 

1. Mencintai kaum muslimin
Rasa cinta kepada islam dibuktikan dengan melaksanakan ketaatan-ketaatan kepada Allah, dan membenci, menjauhi orang-orang yang menyelisihi ajaran Allah. Rasa cinta dibagi menjadi empat macam:
1. Cinta yang disertai syirik. Orang-orangnya seperti dalam firman Allah:

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ{165} إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُواْ مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُواْ وَرَأَوُاْ الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الأَسْبَابُ{166} وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُواْ لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّؤُواْ مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ{167}
QS. Al Baqorah 165-167
2. Cinta kepada kebatilan dan para pengikutnya, membenci kebenaran dan para pengikutnya. Inilah sifat-sifat orang munafik. 

3. Cinta Naluriah, yaitu cinta kepada harta benda dan anak. Selagi cinta ini tidak menyimpang dari taat kepada Allah dan membantu yang diharamkannya maka boleh-boleh saja.

4. Cinta kepada ahli tauhid dan membenci orang musyrik. Maka itulah tali iman yang paling kuat.

Hendaknya ia mencintai kaum muslimin seperti ia mencintai dirinya sendiri. Baik ketika ingin mendapatkan kebaikan atau menghindari keburukan. Rasulullah saw berkata:
لا يؤمن احدكم حتى يحب لاخيه ما يحب لنفسه 
"Tidak sempurna iman seseorang sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri"

2. Hijrah 
Hijrah merupakan aplikasi wala dan bara yang paling penting, pembahasan hijrah cukup beragam, kami akan membahasnya dalam beberapa penggal diantaranya:
a. Menetap di Darul Kufr 
1) Pengertian 
Darul kufr ialah: wilayah yang dikuasai oleh orang-orang kafir, disana diberlakukan hukum-hukum kufur dan pengaruhnya ada pada orang-orang kafir. Wilayah ini ada dua macam.

2) Pembagian 
a) Wilayah orang-orang kafir yang aktiv peperangan.
b) Wilayah orang-orang kafir yang mengikat perjanjian dengan kaum muslimin.

3) Hulum tinggal di darul kufr
Islam mengharamkan seorang muslim menetap di daerah orang-orang kafir. Kecuali ia dapat melaksanakan syariat islam dengan aman dan tidak merasa takut, jika tidak bisa melaksanakan hal itu, sedangkan ia mampu untuk berhijrah maka islam berlepas diri darinya, mereka dihukumi sama dengan orang musyrik.
Syekh hamd bin Atiq mempunyai tulisan yang berbobot mengenai topik ini ia membagi orang-orang yang menetap di Darul Harb menjadi tiga golongan:

a) Orang yang tinggal disana karena kehendak dan pilihannya sendiri untuk menyertai musuh-musuh islam. Ia meridoi agama mereka dan menyanjungnya dan membantu mereka untuk memerangi kaum muslimin. Mereka adalah orang kafir. Allah berfirman:
žw É‹Ï‚­Gtƒ tbqãZÏB÷sßJø9$# tûï͍Ïÿ»s3ø9$# uä!$uŠÏ9÷rr& `ÏB Èbrߊ tûüÏZÏB÷sßJø9$# ( `tBur ö@yèøÿtƒ šÏ9ºsŒ }§øŠn=sù šÆÏB «!$# ’Îû >äóÓx« HwÎ) br& (#qà)­Gs? óOßg÷ZÏB Zp9s)è? 3 ãNà2â‘Éj‹yÛãƒur ª!$# ¼çm|¡øÿtR 3 ’n<Î)ur «!$# 玍ÅÁyJø9$# ÇËÑÈ 
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali Karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan Hanya kepada Allah kembali (mu)." (QS. Ali Imran 28)

b) Menetap bersama orang-orang kafir karena pertimbangan harta, anak dan tempat tinggal, ia tidak menampakan agamanya padahal ia mampu berhijrah, ia juga tidak membantu mereka dalam menyerang kaum muslimin, tidak berwala kepada mereka. Ia telah durhaka kepada Allah karena tidak mau berhijrah. Meskipun sebenarnya ia membenci orang-orang kafir. Allah berfirman:
(إِنّ الّذِينَ تَوَفّاهُمُ الْمَلآئِكَةُ ظَالِمِيَ أَنْفُسِهِمْ قَالُواْ فِيمَ كُنتُمْ قَالُواْ كُنّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأرْضِ قَالْوَاْ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُواْ فِيهَا فَأُوْلَـَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنّمُ وَسَآءَتْ مَصِيراً) [سورة: النساء - الأية: 97]
"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali."

c) Orang yang tidak mendapat dosa jika tinggal diantara mereka. Golongan ini ada dua macam:
1. Orang yang bisa menampakan agamanya secara terusterang, bara dari mereka dan apa yang ada pada mereka, bisa menjelaskan baranya dari mereka dan dapat menerangkan bahwa sebenarnya mereka tidak berada dalam kebenaran tapi pada kebatilan. Inilah yang dinamakan dapat menampakan agamanya maka ia tidak diwajibkan berhijrah.

104.  Katakanlah: "Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, Maka (ketahuilah) Aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi Aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan Aku Telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman",
105.  Dan (aku Telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.
106.  Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, Maka Sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim".
107.  Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, Maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Yunus 104-105)

Bisa dikatakan ia dapat menampakan agamanya jika ia dapat mengatakan permusuha dan kebenciannya kepada mereka.

2. Menetap berama sama orang kafir dalam keadaan tertindas atau lemah. 
ž

 98.  Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), (QS. An Nisa 98)

b. Hijrah ke Darul Islam 
Wilayah yang dikuasai kaum muslimin, didalamnya berlaku hukum-hukum islam, pengaruhnya ada ditangan orang-orang muslim, meskipun ada orang-orang muslim yang menetap disana. 
1) Pengertian 
a) Bahasa 
    Mujafat dan tark (merenggangkan dan meninggalkan).
b) Istilah syar'i
Meninggalkan negri kafir dan tinggal di negri islam.

2) Alasan berhijrah 
a) Karena orang kafir dan musyrikin tidak akan membiarkan orang islam begitu saja menjalankan syariatnya.
"Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) dia Hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu jadilah ia". (QS. Al Baqorah 117)
"Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya". (QS. Al Kahfi 20)

b) Dikhawatirkan kaum muslimin yang tinggal di negeri kafir akan merasa asing, akhirnya ia mencari perhatian dari mereka dan hal itu menunjukan kelemahan dan rasa harap kepada mereka bukan kepada Allah. Sampai akhirnya terjerumus kepada kekafiran.
c) Hijrah merupakan bagian dari wala dan bara bahkan cabang yang paling tinggi.
d) Berkumpul dengan kaum muslimin dapat saling tolong menolong.
" Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi17. dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang Telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Anfal 72)

3) Macam-macam hijrah 
a) Hijrah hakiki 
Berpindah dari ajaran selain Allah kepada ajaran Allah semata. Inilah hijrah yang 

b) Hijrah berpindah tempat 
Hijrah dari negri kafir ke negri kaum muslimin. Hijrah ini sunnah namun dapat menjadi wajib dalam keadaan tertentu, seperti ia tidak bisa melaksanakan agamanya dengan aman. Allah berfirman:

(إِنّ الّذِينَ تَوَفّاهُمُ الْمَلآئِكَةُ ظَالِمِيَ أَنْفُسِهِمْ قَالُواْ فِيمَ كُنتُمْ قَالُواْ كُنّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأرْضِ قَالْوَاْ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُواْ فِيهَا فَأُوْلَـَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنّمُ وَسَآءَتْ مَصِيراً) (إِلاّ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرّجَالِ وَالنّسَآءِ وَالْوِلْدَانِ لاَ يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلاَ يَهْتَدُونَ سَبِيلاً) (فَأُوْلَـَئِكَ عَسَى اللّهُ أَن يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللّهُ عَفُوّاً غَفُوراً) [سورة: النساء - الأية: 97-99]
"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. "kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah). "mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."

4) Macam-macam hijrah yang lain
a) Hijrah dari darul islam ke darul kufr. 
Hijrah ini hukumnya wajib pada jaman nabi saw. Hijrah semacam ini juga wajib hingga hari kiamat, yang terputus hingga saat fathul makkah.barang siapa masuk islam di darul harb, maka ia wajib pergi ke darul islam.
b) Hijrah dari wilayah yang dipenuhi bid'ah. Imam malik berkata: "Dialarang bagi seseorang menetap didaerah yang didalmnya menyebar caci maki terhadap orang salaf.
c) Keluar dari daerah yang banyak hal-hal yang haram. Karena mencari yang halal wajib bagi kaum muslimin.
d) Menghindar dari siksaan terhadap badan. Orang pertama melakukan hal ini adalah nabi Ibarahim as. 
"Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. dan berkatalah Ibrahim: "Sesungguhnya Aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); Sesungguhnya dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al Ankabut 26)

e) Takut terhadap penyakit ketika menetap disuatu daerah yang kotor dan berpenyakit. 
f) Berpindah karena takut timbulnya perampasan terhadap harta. Kedudukan harta seorang muslim dalam islam sama dengan kehormatan darahnya.

3. Jihad fi sabilillah 
Jihad merupaka kewajiban wala dan bara paling agung dan urgen. Sebab ia pemisah antara hak dan batil. Ia juga bentuk kebencian terhadap kekufuran dan tindak lanjut dari hijrah nabawiyah.18

4. Menghindar dari bid'ah dan pelakunya
a. Pengertian bid'ah 
b. Macam-macam bid'ah
Bid'ah bias dikelompokan menjadi dua kelompok dibawah ini:
1)  Bidah Mukafirah 
2) Bidah Goero Mukafirah 
c. Cara menghadapi ahlu bidah 
Caranya berbeda-beda tergantung bidah yang dilakukannya. 
1) Bidah Mukafirah 
Maka ia diberikan bara yang total
2) Bidah Goero Mukafirah 
    Maka ia dibenci atas bidahnya dan dicintai karena ketaatannya 
d. Menghindar 
    Adapun menghindar dari bid'ah dan pelakunya menurut syariat ada dua macam:
1) Meninggalkan hal-hal yang mungkar 
        Termasuk didalamnya hijrah dari darul kufar manuju darul islam.
QS. Al anam 28
QS. An nisa 140
2) Memberi pelajaran 
    Sesuai kondisi dan dilakukan karena Allah. Jika lebih maslahat dilaksanakan dan sebaliknya. Hurus terlebih dahulu di beri peringatan.

5. Menolong dan membela kaum muslimin 
Menolong kaum muslimin dan membela mereka baik dengan jiwa, harta, maupun lisan, dalam urusan dunia atau akhirat. Dan ikut serta merasakan kegembiraan dan kesedihan yang dideritannya.
- أنصر أخاك ظالما أو مظلوما
"Tolonglah saudaramu yang dzalim dan yang didzalimi"
- نرى المؤمنين في تراحمهم وتوادهم وتعاطفهم كمثل الواحد اذا اشتكى منه عضوا تداع له سائر جسده با السهر والحمى

6. Tidak menghina, meremehkan, ghibah, mencari aib kaum muslimin. Allah berkalam:

(يَأَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُقَدّمُواْ بَيْنَ يَدَيِ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَاتّقُواْ اللّهَ إِنّ اللّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ) [سورة: الحجرات - الأية: 1]
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

7. Memenuhi hak-hak mereka. 
Adapun diantara hak-hak mereka yaitu; menjenguk yang sakit, mengantar jenazah, lemah lembut, mengucapkan salam terhadap mereka dan lain sebagainya. Rasulullah bersabda: 
حق المسلم على المسلم ست إذا لقيته فسلم عليه وإذا دعاك فأجبه وإذا استنصحك فانصحه وإذا عطس فحمد الله فسمته وإذا مرض فعده وإذا مات فاتبعه.
Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada lima: apabila kamu bertemu dengannya ucapkan salam kepadanya, apabila ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, apabila ia meminta nasehat maka nasehatilah, apabila ia bersin dan mengucapkan hamdalah maka jawablah dan apabila ia saki maka jenguklah dan apabila ia mata iringilah ia sampai kekuburannya.

8. Bergabung dengan jamaah kaum muslimin. Berdasarkan ajaran yang benar, dan tidak berpecah belah. Allah berkalam:

(وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَةَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَآءً فَأَلّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً وَكُنْتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مّنَ النّارِ فَأَنقَذَكُمْ مّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلّكُمْ تَهْتَدُونَ) [سورة: آل عمران - الأية: 103]
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk."

Hak-hak bara' terhadap orang-orang kafir dan musyrik.
1. Membenci kesyirikan, kekufuran dan pelakunya serta menyimpan permusuhan dengan mereka.

(وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لأبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنّنِي بَرَآءٌ مّمّا تَعْبُدُونَ) [سورة: الزخرف - الأية: 26]
"Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya[1353] dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah"

(إِلاّ الّذِي فَطَرَنِي فَإِنّهُ سَيَهْدِينِ) [سورة: الزخرف - الأية: 27]
"tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku."

2. Tidak menjadikan orang-orang kafir sebagai imam dan wajib memusuhi dan memisahkan diri darinya.

(يَأَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتّخِذُواْ عَدُوّي وَعَدُوّكُمْ أَوْلِيَآءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدّةِ وَقَدْ كَفَرُواْ بِمَا جَآءَكُمْ مّنَ الْحَقّ يُخْرِجُونَ الرّسُولَ وَإِيّاكُمْ أَن تُؤْمِنُواْ بِاللّهِ رَبّكُمْ إِن كُنتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَاداً فِي سَبِيلِي وَابْتِغَآءَ مَرْضَاتِي تُسِرّونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدّةِ وَأَنَاْ أَعْلَمُ بِمَآ أَخْفَيْتُمْ وَمَآ أَعْلَنتُمْ وَمَن يَفْعَلْهُ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلّ سَوَآءَ السّبِيلِ) سورة: الممتحنة - الأية: 1
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus."

3. Duduk bersama mereka dan bergabung disaat mereka mengolok-olok ayat-ayat Allah.

قال تعالى: (وَقَدْ نَزّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللّهِ يُكَفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلاَ تَقْعُدُواْ مَعَهُمْ حَتّىَ يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنّكُمْ إِذاً مّثْلُهُمْ إِنّ اللّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنّمَ جَمِيعاً) [سورة: النساء - الأية: 140]
"Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam"

4. Meninggalkan negara kafir dan tidak bepergian kenegara kafir kecuali terpaksa.
أنا بريء من كل مسلم يقيم بين أظهر المشركين19
"aku berlepas diri dari setiap muslim yang tinggal bersama kumpulan orang-orang kafir."

5. Tidak menikah dengan non muslim.
Pada awal islam pernikahan antar agama diperbolehkan, namun kemudian dilarang. Bisa kita perinci sebagai berikut:
a. Wanita muslimah tidak dinikahkan dengan laki-laki kafir.

(يَأَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ إِذَا جَآءَكُمُ الْمُؤْمِنَاتُ مُهَاجِرَاتٍ فَامْتَحِنُوهُنّ اللّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَانِهِنّ فَإِنْ عَلِمْتُمُوهُنّ مُؤْمِنَاتٍ فَلاَ تَرْجِعُوهُنّ إِلَى الْكُفّارِ لاَ هُنّ حِلّ لّهُمْ وَلاَ هُمْ يَحِلّونَ لَهُنّ وَآتُوهُم مّآ أَنفَقُواْ وَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ أَن تَنكِحُوهُنّ إِذَآ آتَيْتُمُوهُنّ أُجُورَهُنّ وَلاَ تُمْسِكُواْ بِعِصَمِ الْكَوَافِرِ وَاسْأَلُواْ مَآ أَنفَقْتُمْ وَلْيَسْأَلُواْ مَآ أَنفَقُواْ ذَلِكُمْ حُكْمُ اللّهِ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ) [سورة: الممتحنة - الأية: 10]
"Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka;maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkanNya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

b. Laki-laki mukmin tidak menikahi wanita musyrik, kecuali wanita ahlul kitab.

(وَلاَ تَنْكِحُواْ الْمُشْرِكَاتِ حَتّىَ يُؤْمِنّ وَلأمَةٌ مّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مّن مّشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلاَ تُنْكِحُواْ الْمُشِرِكِينَ حَتّىَ يُؤْمِنُواْ وَلَعَبْدٌ مّؤْمِنٌ خَيْرٌ مّن مّشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُوْلَـَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النّارِ وَاللّهُ يَدْعُوَ إِلَى الْجَنّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيّنُ آيَاتِهِ لِلنّاسِ لَعَلّهُمْ يَتَذَكّرُونَ) [سورة: البقرة - الأية: 221]
"Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran."

6. Tidak mewariskan harta bagi orang kafir.
لا يرث المؤمن الكافر ولا الكافر المسلم

7. Tidak membiarkan orang-orang kafir memasuki jazirah arab.20 Berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut:

(يَأَيّهَا الّذِينَ آمَنُوَاْ إِنّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلاَ يَقْرَبُواْ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَـَذَا وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللّهُ مِن فَضْلِهِ إِن شَآءَ إِنّ اللّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ) [سورة: التوبة - الأية: 28]
"Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam] sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

- أخرجوا المشركين من جزيرة العرب
"Keluarkanlah orang-orang kafir dari jazirah Arab"
- لأخرجن اليهود والنصارى حتى لا أدع فيها إلا المسلم
"Sungguh aku benar-benar akan mengeluarkan orang-orang Yahudi dan Nasrani sampai aku tidak…………."

8. Tidak tasyabbuh. 
خالف المشركين ووفروا اللحىوإحفوا الشوارب21
"selisihilah orang-orang musyrik, peliharalah jenggor dan cukurlah kumis"

9. Tidak mendukung orang orang kafir dalam memusuhi kaum muuslimin.22
10. Tidak meminta bantuan dan pertolongan dari orang-orang kafir dan tidak menjadikan mereka sekutu-sekutu yang dipercayai dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan penting.

(يَأَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتّخِذُواْ بِطَانَةً مّن دُونِكُمْ لاَ يَأْلُونَكُمْ خَبَالاً وَدّواْ مَا عَنِتّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَآءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيّنّا لَكُمُ الاَيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ) سورة: آل عمران - الأية: 118
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."

11. Tidak mengikuti hari raya mereka, dan tidak memberikan ucapan selamat bagi mereka.
Sesungguhnya sikap terpenting dari bara' kepada orang kafir adalah mejauhi syiar dan ibadah mereka. Sedangkan syiar yang paling besar ialah hari raya mereka baik berkenaan dengan tempat atau waktu. Maka umat islam islam wajib menjauhinya.

12. Tidak memohon ampunan bagi mereka, meskipun mereka keluarga terdekat.

(وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لأبِيهِ إِلاّ عَن مّوْعِدَةٍ وَعَدَهَآ إِيّاهُ فَلَمّا تَبَيّنَ لَهُ أَنّهُ عَدُوّ للّهِ تَبَرّأَ مِنْهُ إِنّ إِبْرَاهِيمَ لأوّاهٌ حَلِيمٌ) [سورة: التوبة - الأية: 114]
"Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun."

13. Tidak bersikap mudahanah.23
Mudahanah ialah meninggalkan kewajiban "amar ma'ruf nahi mungkar" dan melalaikannya karena tujuan dunia atau ambisi pribadi. Padahal ia mampu melaksanakannya. Seperti ini masuk dalam ayat ini.

(لُعِنَ الّذِينَ كَفَرُواْ مِن بَنِيَ إِسْرَائِيلَ عَلَىَ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وّكَانُواْ يَعْتَدُونَ) [سورة: المائدة - الأية: 78
"Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas."

(كَانُواْ لاَ يَتَنَاهَوْنَ عَن مّنكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُواْ يَفْعَلُونَ) [سورة: المائدة - الأية: 79]
"Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu."

(تَرَىَ كَثِيراً مّنْهُمْ يَتَوَلّوْنَ الّذِينَ كَفَرُواْ لَبِئْسَ مَا قَدّمَتْ لَهُمْ أَنفُسُهُمْ أَن سَخِطَ اللّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ) [سورة: المائدة - الأية: 80]
"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan."

14. Tidak menjadi penjilat agama, tidak basa-basi dan bercanda dengan mereka melalui cara-cara yang merugikan.

(وَدّواْ لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ) سورة: القلم - الأية: 9
"Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu)"
.
15. Tidak berhakim kepada hukum mereka. 

(إِنّآ أَنزَلْنَا التّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النّبِيّونَ الّذِينَ أَسْلَمُواْ لِلّذِينَ هَادُواْ وَالرّبّانِيّونَ وَالأحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُواْ مِن كِتَابِ اللّهِ وَكَانُواْ عَلَيْهِ شُهَدَآءَ فَلاَ تَخْشَوُاْ النّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلاَ تَشْتَرُواْ بِآيَاتِي ثَمَناً قَلِيلاً وَمَن لّمْ يَحْكُم بِمَآ أَنزَلَ اللّهُ فَأُوْلَـَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ) سورة: المائدة - الأية: 44 
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir."

16. Tidak memberi salam kepada mereka 

لا تبدأوا اليهود ولا النصار باالسلام فإذا لقيتم أحدهم في الطريق فا ضطرواه إلى أضيقه24

Hak wala' dan bara' terhadap muslim yang bermaksiat.
Namun sikap kita terhadap muslim yang banyak melakukan dosa besar ialah dengan tetap memberikan wala dan bara sesuai dengan kadar keimanan dan kemaksiatannya. Ia dicintai karena keimanannya dan dibenci karena kemaksiatannya, dengan tetap memberikan nasehat kepadanya, mengucilkannya bila hal itu dapat mengembalikannya kepada kebenaran. 

CONTOH BARA'AH ORANG-ORANG KAFIR TERHADAP KAUM MUSLIMIN
Bara'ah Yahudi dan Nasrani terhadap kaum muslimin.25
Orang-orang yahudi dan Nasrani selamanya tidak akan rido terhadap kaum muslimin sampai kaum muslimin mengikuti millah mereka. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam al quan. Juga dapat dibuktikan dengan tindakan-tindakan mereka pada zaman sekarang dan zaman Rasulullah, adapun tindakan mereka dizaman Rasulullah ialah:

1. Membantu orang-orang quraisy melancarkan pertanyaan yang bersifat menentang beliau. Seperti perkataan mereka kepada Quraisy: "Tanyakanlah kepadanya tentang ruh, ashabul kahfi dan lainnya yang bisa diketahui dalam surat al kahfi. 
2. Mereka juga sering menimpakan bencana bagi orang-orang yang menghendaki islam.
3. Adanya orang-orang munafik juga tidak terlepas dari andil mereka dalam memerangi islam. 
(يُخَادِعُونَ اللّهَ وَالّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلاّ أَنْفُسَهُم وَمَا يَشْعُرُونَ) سورة: البقرة - الأية: 9
"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar."

4. Berupaya mengembalikan kaum muslimin pada kekafiran. Contohnya dengan membangkitkan kembali permusuhan antara kaum aus dan khazraj.

Bara'h orang-orang musyrikin Quraisy terhadap kaum muslimin.
Bara'ah orang-orang munafik terhadap kaum muslimin.26
1. Mereka membantu yahudi dan nasrani untuk memerangi kaum muslimin.
(أَلَمْ تَرَ إِلَى الّذِينَ نَافَقُواْ يَقُولُونَ لإِخْوَانِهِمُ الّذِينَ كَفَرُواْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَئِنْ أُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنّ مَعَكُمْ وَلاَ نُطِيعُ فيكُمْ أَحَداً أَبَداً وَإِن قُوتِلْتُمْ لَنَنصُرَنّكُمْ وَاللّهُ يَشْهَدُ إِنّهُمْ لَكَاذِبُونَ) سورة: الحشر - الأية: 11
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu." Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta."

(لَئِنْ أُخْرِجُواْ لاَ يَخْرُجُونَ مَعَهُمْ وَلَئِن قُوتِلُواْ لاَ يَنصُرُونَهُمْ وَلَئِن نّصَرُوهُمْ لَيُوَلّنّ الأدْبَارَ ثُمّ لاَ يُنصَرُونَ) [سورة: الحشر - الأية: 12]
"Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan."

Ayat ini turun mengenai abdullah bin ubai dan abdullah bin nabtal, mereka duduk-duduk dan kemudian melaporkan apa yang dikatakan rasulullah kepada yahudi.

2. Mereka menolak berhukum dengan hukum allah. Allah berfirman:

(أَلَمْ تَرَ إِلَى الّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنّهُمْ آمَنُواْ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَن يَتَحَاكَمُوَاْ إِلَى الطّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوَاْ أَن يَكْفُرُواْ بِهِ وَيُرِيدُ الشّيْطَانُ أَن يُضِلّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيداً) [سورة: النساء - الأية: 60]
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya."

(وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْاْ إِلَىَ مَآ أَنزَلَ اللّهُ وَإِلَى الرّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدّونَ عَنكَ صُدُوداً) [سورة: النساء - الأية: 61]
"Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu."

3. Melemahkan barisan kaum muslimin, menjadi mata-mata bagi orang-orang kafir dan membocorkan rahasia kaum muslimin kepada mereka. Hal ini terjadi dalam perang uhud. Allah mengisahkannya dalam firmannya:
(الّذِينَ قَالُواْ لإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُواْ لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا قُلْ فَادْرَءُوا عَنْ أَنْفُسِكُمُ الْمَوْتَ إِن كُنْتُمْ صَادِقِينَ) [سورة: آل عمران - الأية: 168]
"Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar".

BEBERAPA CONTOH DARI UMAT TERDAHULU DALAM MEREALISASIKAN AL WALA' WAL BARA' 
Para anbiya dan orang-orang shaleh sebelum nabi Muhammad
1. Nabi Ibrahim as.

(قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيَ إِبْرَاهِيمَ وَالّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُواْ لِقَوْمِهِمْ إِنّا بُرَءآؤاْ مّنْكُمْ وَمِمّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَآءُ أَبَداً حَتّىَ تُؤْمِنُواْ بِاللّهِ وَحْدَهُ إِلاّ قَوْلَ إِبْرَاهِيمَ لأبِيهِ لأسْتَغْفِرَنّ لَكَ وَمَآ أَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللّهِ مِن شَيْءٍ رّبّنَا عَلَيْكَ تَوَكّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ) سورة: الممتحنة - الأية: 4

"Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya[1470]: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali."

(وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لأبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنّنِي بَرَآءٌ مّمّا تَعْبُدُونَ) سورة: الزخرف - الأية: 26
"Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya[1353] dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah,"

2. Nabi Nuh as.

(ضَرَبَ اللّهُ مَثَلاً لّلّذِينَ كَفَرُواْ امْرَأَةَ نُوحٍ وَامْرَأَةَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِينَا عَنْهُمَا مِنَ اللّهِ شَيْئاً وَقِيلَ ادْخُلاَ النّارَ مَعَ الدّاخِلِينَ) سورة: التحريم - الأية: 10
"Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat[1487] kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)".

3. Istri Firaun.

(وَضَرَبَ اللّهُ مَثَلاً لّلّذِينَ آمَنُواْ امْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبّ ابْنِ لِي عِندَكَ بَيْتاً فِي الْجَنّةِ وَنَجّنِي مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظّالِمِينَ) سورة: التحريم - الأية: 11
"Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."

4. Habib An Najr.
Wala seorang pengikut Firaun (Habib An Najr) yang beriman kepada Allah, wala' dan bara'nya terlihat ketika Firaaun akan membunuh Musa as. Ia mengatakan kepada firaun sebagaimana tertulis dalam Al Quran.

(وَقَالَ رَجُلٌ مّؤْمِنٌ مّنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ إِيمَانَهُ أَتَقْتُلُونَ رَجُلاً أَن يَقُولَ رَبّيَ اللّهُ وَقَدْ جَآءَكُمْ بِالْبَيّنَاتِ مِن رّبّكُمْ وَإِن يَكُ كَاذِباً فَعَلَيْهِ كَذِبُهُ وَإِن يَكُ صَادِقاً يُصِبْكُمْ بَعْضُ الّذِي يَعِدُكُمْ إِنّ اللّهَ لاَ يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذّابٌ) [سورة: غافر - الأية: 28]
"Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta."

5. Ashabul Kahfi.
Mereka meninggalkan kampung halamannya menuju gua demi menyelamatkan akidahnya. Sikap mereka jelas, pasti, yaitu ketikan nyata bahwa dua jalan yang saling bertentangan tidak dapat disatukan dalam kehidupan. Allah kisahkan mereka dalam surat Al kahfi ayat 13-16:

"Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri27, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, Sesungguhnya kami kalau demikian Telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran". "Kaum kami Ini Telah menjadikan selain dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah? "Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, Maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.28
Para sahabat rasulullah saw 
1. Sikap kaum muhajirin terhadap kaum anshar. Allah berfirman:
(وَالّذِينَ تَبَوّءُوا الدّارَ وَالإِيمَانَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلاَ يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مّمّآ أُوتُواْ وَيُؤْثِرُونَ عَلَىَ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَن يُوقَ شُحّ نَفْسِهِ فَأُوْلَـَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ) سورة: الحشر - الأية: 9
"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung"

2. Sikap Abdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul terhadap ayahnya Abdullah bin Ubay bin Salul.
Ia meminta izin untuk membunuh ayahnya, karena kemunafikan ayahnya.
Para tabiin dan umat setelah mereka 

BERMUAMALAH DENGAN ORANG KAFIR
Perbedaan antara wala' dan muamalah yang baik.
Sikap bara' kita terhadap orang kafir, tidak berarti kaum muslimin bisa melakukan apa saja kepada mereka. Tetap kita harus memberikan hak-hak mereka dan berbuat adil terhadap mereka. Hal ini terutama dilakukan kepada orangtua dan kerabat, dan ini bukan termasuk wala terhadap mereka. Bahkan Allah memerintahkan hal ini yang bisa kita perhatikan dalam Al Quran maupun sunnah RasulNya.

1. Al Quran
Allah memerintahkan kaum muslimin berbuat baik kepada orangtua dan tidak mentaati perintahnya untuk berbuat maksiat. 
قال تعالى: (وَوَصّيْنَا الإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمّهُ وَهْناً عَلَىَ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيّ الْمَصِيرُ) [سورة: لقمان - الأية: 14]
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

ت قال تعالى: (وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَىَ أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدّنْيَا مَعْرُوفاً وَاتّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيّ ثُمّ إِلَيّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبّئُكُمْ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ) [سورة: لقمان - الأية: 15]
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

Bermuamalah yang baik dengan orang kafir, yang tidak memerangi islam.

قال تعالى: (لاّ يَنْهَاكُمُ اللّهُ عَنِ الّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرّوهُمْ وَتُقْسِطُوَاْ إِلَيْهِمْ إِنّ اللّهَ يُحِبّ الْمُقْسِطِينَ) [سورة: الممتحنة - الأية: 8]
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil."

2. As Sunnah 
Al bukhari dan Muslim meriawayatkan dari Asma' ia berkata; "Ibuku yang musyrikah pernah mendatangiku pada zaman Rasulullah saw. Maka aku meminta fatwa kepada Rasulullah seraya berkata, "Sesungguhnya ibuku mendatangiku dan dia sedang rindu. Apakah aku harus menyambung hubugnan dengan ibuku?"
Beliau berkata: "Benar. Sambunglah hubungan dengannya."29

Mudarah dan pengaruhnya terhadap wala' dan bara'

Mudarah ialah menghindari madlarat (mafsadah) dengan meninggalkan ucapan dan sikap yang kasar terhadap orang yang maksiat atau kufur, karena dikhawatirkan akan ada mafadat yang lebih besar lagi atau ada maslahats.
Dari 'Aisyah ra. Bahwasanya seorang laki-laki meminta izin masuk menemui nabi saw, seraya berkata: "Dia saudara yang jelek dalam keluarga". Kemudain ketika orang itu masuk dan menghadap nabi saw, beliau berbicara dengannya dengan ucapan yang lembut. Maka 'Aisyah berkata: "Engkau tadi berkata tentang dia seperti apa yang engkau katakan". Maka Rasulullah bersabda: 
إن الله يبغض الفخش والتفخيش
"Sesungguhnya Allah benci ucapan keji dan perbuatan keji"

nabi telah berbuat madzarah terhadap orang itu ketika ia menemui nabi padahal orang itu jahat, tapi Rasulullah menginginkan kemaslahatan agama. Maka hal itu menunjukan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan wala dan bara, kalau memang terdapat kemaslahatan yang banyak dalam menundukan kejahatan atau memperkecil dan memperingannya. 
    Ini adalah salah satu metode dalam dalam berdakwah kepada Allah. Termasuk mudarah nabi terhadap orang-orang munafik.

Contoh-contoh bermuamalah bersama orang-orang kafir.31
1. Jual beli 
Muamalah bersama orang-orang kafir diperbolehkan oleh syariat berdasarkan dalil dalil sebagai berikut:

Al Bukhary meriwayatkan dalam kitab buyu, babusyiro wal bai mangal musyrikin wa ahli harb, dari Abdurahman bin Abu Bakar berkata: "Kami bersama Nabi saw. Lalu datang seorang musyrik yang kusut rambutnya dan panjang sambil menuntun seekor kambing. Nabi berkata: "Mau dijual atau diberikan?" "Atau beliau berkata: "Atau dihibahkan". Orang itu menjawab "tidak". Lalu beliau membeli seekor domba dari orang itu.
Diriwayatkan pula dari Nabi saw bahwa beliau pernah membeli tiga puluh wasaq gandum dari Yahudi, dan beliau menggadaikan baju perangnya.
Boleh membeli barang ke darul harb. Hal ini didasarkan pada hadis tentang Abu Bakar yang berdagang ke Syam, padahal pada waktu itu syam dinyatakan sebagai kawasan musuh.

2. Memberi wakaf kepada mereka atau mereka memberi wakaf kepada orang mukmin.
Ibnul Qoyyim berkata: "Apabila mereka memberi wakaf, maka dapat dilihat bagaimana pewakafannya itu. Apabila mereka mewakafkan untuk membantu atau pada sesuatu yang orang muslim juga diperbolehkan melakukannya, seperti memberi shadaqoh pada fakir miskin, memperbaiki jalan dan kemaslahatan umum atau memberikan kepada anak-anak, keluarga dan kerabat mereka, maka wakaf seperti ini diperbolehkan. Hukumnya sama dengan wakaf orang muslim untuk kepentingan-kepentingan seperti itu. Tetapi jika wakaf mereka desertai syarat untuk menuntut anak-anak dan kerabat agar tetap berada dalam kekufuran (dan hak mereka menjadi hilang jika mereka masuk islam), maka syarat itu tidak diperbolehkan. 
Sedangkan wakaf yang diberikan kepada kepentingan gereja dan hal-hal yang mendukung kekufuran mereka adalah haram. Karena hal itu merupakan dukungan bagi kekufuran mereka.

3. Menjenguk dan berkunjung kepada orang kafir.
Diperbolehkan untuk kemaslahatan dan tujuan dakwah. Hal ini telah dilakukan oleh Rasulullah saw. Al Bukhary meriwayatkan dalam kitab janaiz, dari Anas ra, ia berkata, "Ada seorang pemuda Yahudi yang menjadi pelayan Nabi saw. Kemudian ia sakit. Nabi saw menjenguk pemuda itu, duduk didekat kepalanya dan berkata, "Masuklah islam! Pemuda itu memandang bapaknya yang juga ada disampingnya. Bapaknya berkata "Taatilah Abu Qosim". Maka pemuda itupun masuk islam. Kemudian Nabi saw keluar dan berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan pemuda itu dari api neraka".
Al Bukhary juga meriwayatkan kisah Abu Thalib saat ajal menjemputnya. Nabi mengunjunginya dan menawarkannya islam.

4. Memanfaatkan kemampuan orang-orang kafir. 
Boleh memanfaatkan mereka dalam urusan-urusan yang bermanfaat bagi islam dan pribadi kaum muslimin, jika tidak ada kaum muslimin yang mampu melakukannya, jika ada maka yang dipreoritaskan adalah orang mukmin. Seperti mengambil ilmu kimia, medis, astronomi, industri, pertanian, atau menjadikan mereka penunjuk jalan. Tetapi tidak boleh mengambil dari mereka ilmu tentang din islam ini.
Hal ini berdasarkan riwayat yang menceritakan Rasulullah pernah menyewa seorang penunjuk jalan untuk berhijrah ke Madinah.
    Seorang mukmin dimakruhkan mejadi pegawai bagi orang kafir, karena hal ini dapat merendahkan dirinya.

5. Taqiyah 
Pengertian Taqiyah 
Abdullah bin Abbas mendefinisikan taqiyah dan ikrah dengan: "Tuqot (taqiyah) ucapan dengan lisan sedangkan hatinya tenang dalam keimanannya."
Abul Aliyah berkata: "Taqiyah dilakukan sebatas lidah dan bukan perbuatan." Bukan pula taqiyah jika harus berbuat bagi orang kafir.

Kapan taqiyah diperbolehkan

(لاّ يَتّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللّهِ فِي شَيْءٍ إِلاّ أَن تَتّقُواْ مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذّرْكُمُ اللّهُ نَفْسَهُ وَإِلَىَ اللّهِ الْمَصِيرُ) سورة: آل عمران - الأية: 28
"Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali [192] dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu)."

Dalam menafsiri ayat diatas, Ibnu Jarir At Thabary berkata, "Maksudnya, kecuali jika kamu berada dalam kekuasaan mereka, sehingga kamu takut terhadap mereka atas dirimu. Lalu kamu menampakan wala' kepada mereka sebatas ucapan dilidah, namun hati tetap memusuhi mereka. Kamu tidak menolong mereka dalam kekufurannya dan juga tidak membantu mereka untuk memerangi orang mukmin.

6. Ikrah

(مَن كَفَرَ بِاللّهِ مِن بَعْدِ إيمَانِهِ إِلاّ مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنّ بِالإِيمَانِ وَلَـَكِن مّن شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْراً فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مّنَ اللّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ) (ذَلِكَ بِأَنّهُمُ اسْتَحَبّواْ الْحَيَاةَ الْدّنْيَا عَلَىَ الاَخِرَةِ وَأَنّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ) [سورة: النحل - الأية: 106-107.
"Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir."

Ibnu Abbas ra. Berkata, "Ayat pertama turun tentang Amar bin Yasir. Orang-orang musyrik menyiksanya beserta bapak dan ibunya Sumayyah, Suhaib, Bilal, Khabab dan Salim. Sumayyah diikat antara dua ekor unta, lalu dubur unta itu ditusuk dengan tombak sehingga Sumayyah meninggal. Lalu suaminyapun dibunuh pula. Suami istri ini syahid pertama dalam islam. Sedangkan Amar menuruti apa yang mereka kehendaki dalam ucapan dalam keadaan terpaksa. Lalu ada yang memberitahu Nabi saw bahwa Amar telah kafir. Beliau berkata, "Sama sekali tidak. Sesungguhnya Amar penuh dengan iman sejak dari ujung rambut hingga ujung kaki. Iman bercampur dengan daging dan darahnya."
Kemudian Amar menemui Nabi seraya menangis. Beliau mengusap kedua mata Amar dan berkata, "Bila mereka mendatangimu lagi, maka katakanlah seperti apa yang pernah kamu katakan. "Maka turunlah ayat ini".


Adapun syarat-syarat ikrah menurut ibnu hajar ada empat:
1) Orang yang melakukan ikrah mampu menimpakan apa yang diancamkan, sedang orang yang dipaksa tidak mampu melindungi diri ataupun melarikan diri. 
2) Orang yang dipaksa merasa yakin, bahwa bila ia melawan tentu akan mendapat musibah.
3) Apa yang diancamkan muncul secara tidak disangka. Seperti ucapan, "bila kamu tidak berbuat seperti ini, aku pasti akan memenggalmu."
4) Orang yang dipaksa tidak punya kesempatan menampakan pilihannya. 

TINGKATAN-TINGKATAN WALI-WALI ALLAH 
Wali-wali Allah terbagi dalam tiga tingkatan, yaitu:
1. As Sabiquun Fil Khairat 
Mereka yang senantiasa melaksanakan kewajiban-kewajiban, meninggalkan perbuatan-perbuatan hara, menjaga perbuatan-perbuatan sunnah, dan selalu berusaha menjauhi perbuatan-perbuatan makruh. 

2. Al Muqtashid 
Mereka yang melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan perbuatan-perbuatan haram.

3. Az zhalimu Linafsihi 
Orang yang meninggalkan sebagian kewajiban, melaksanakan sebagian yang haram namun tidak sampai menyebabkan kekufuran. 
Ketiga tngkatan itu dijelaskan secara keseluruhan dalam firman Allah:

ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.”

DAFTAR PUSTAKA
1. Al Quran Al Karim dan terjemahnya.
2. Kitab Shahih Bukhary, Imam Bukhary.
3. Kitab Shahih Muslim, Imam Muslim.
4. Al Wala' Wal Bara' Fil Islam, Muhammad Bin Said Bin Salim Al Qohthany. 
5. Kitab Tauhid, Dr. Shaleh bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan. 
6. Al Wajiz Fil Aqidah Salafusshaleh Ahlu Sunnah Wal Jamaah, Abdullah bin Abdul Hamid Al Atsary. 
7. Al Madkhal Fi Dirosah Al Aqidah Al Islamiyah, Ibrahim bin Muhammad Al Buraikan. 
8. Al Irsyad Ila Shahihil 'Itiqod, Dr. Shaleh Fauzan bin Fauzan Al Fauzan. 

Minggu, 27 Agustus 2017

Download Kumpulan MP3 Ceramah Ust. Khalid Basalamah

DOWNLOAD | 20 Kiat Mempertahankan Rumah Tangga

DOWNLOAD | Akibat Makanan yang Haram

DOWNLOAD | Bahaya Riba

DOWNLOAD | Inilah 10 Rahasia Bertambahnya Rizki

DOWNLOAD | Kado Istimewa Untuk Suami Istri

DOWNLOAD | Kemukjizatan

DOWNLOAD | Konsep Hidup Ideal Seorang Muslim

DOWNLOAD | Mari kita siapkan kematian

DOWNLOAD | Mengenal Karakter Pasangan

--Peperangan Pada Zaman Nabi--

DOWNLOAD | Perang Badar

DOWNLOAD | Perang Khaibar

DOWNLOAD | Perang Khandaq

DOWNLOAD | Perang Uhud (1)
DOWNLOAD | Perang Uhud (2)

--Sahabat Nabi--

DOWNLOAD | Abu Bakar Assiddiq (1)
DOWNLOAD | Abu Bakar Assiddiq (2)
DOWNLOAD | Abu Bakar Assiddiq (3)

DOWNLOAD | Umar bin Khaththab RA (1)
DOWNLOAD | Umar bin Khaththab RA (2)
DOWNLOAD | Umar bin Khaththab RA (3)
DOWNLOAD | Umar bin Khaththab RA (4)

DOWNLOAD | Usman Bin Affan RA

DOWNLOAD | Ali RA (1)
DOWNLOAD | Ali RA (2)
DOWNLOAD | Ali RA (3)

DOWNLOAD | Khabab bin Al-Arat RA

DOWNLOAD | Said bin Zaid RA

DOWNLOAD | Talhah Ibn Ubaidillah

DOWNLOAD | Zubair Bin Awwam

DOWNLOAD | Abu Ubaidah bin Jarrah RA

DOWNLOAD | Hamzah Bin Abdul Mutholib